Mengapa Begitu Banyak Distro Linux?

Mengapa Begitu Banyak Distro Linux?

Untuk kamu yang baru saja berpindah dari Windows ke Linux, entah dengan alasan apapun, mungkin akan merasa kebingungan karena banyaknya pilihan distro linux yang ada saat ini. Ketika kamu mulai bertanya di forum atau grup komunitas, misalnya “Distro apa yang bagus atau cocok untuk pemula?” besar kemungkinan justru akan semakin membuatmu pusing karena para “senpai” akan menawarkan beragam opsi pula, atau paling mentok kamu akan dapat jawaban normatif semacam, “Silakan pilih sesuai kebutuhan”.

Permasalahan pokok yang mungkin perlu dijawab adalah, mengapa begitu banyak distro linux yang bahkan beberapa terlihat sama/mirip satu sama lain. Dengan menjawab pertanyaan ini, harapannya nanti kamu akan memiliki pemahaman dan pijakan dasar untuk mengatasi kebingungan dalam memilih distro.

Terlalu banyak pilihan distro Linux.

Sebelum sampai pada penjelasan apa itu Distro, ada baiknya kita memiliki pemahaman yang sama terlebih dahulu tentang apa itu Linux. Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar ujaran bahwa Linux itu hanyalah sebatas kernel. Masalah selanjutnya bagaimana seorang pemula atau awam dapat memiliki pemahaman apa itu kernel?

Penjelasan di bawah ini akan menggunakan analogi agar lebih mudah ditangkap oleh kalangan awam sekalipun. Sangkalan awal, mungkin analogi ini tidak 100% tepat, tapi semoga saja tidak mengurangi esensi tentang penjelasan yang akan disampaikan.

Linux Hanyalah kernel, bukan sistem operasi

Linux Kernel structure

Pernyataan ini sepenuhnya benar. Namun melempar penyataan hal seperti ini ke orang awam justru malah akan membuat mereka bingung, benar? Trus gimana dong?

Mari kita memulai penjelasan yang melelahkan ini dengan mengumpamakan Distro Linux adalah sebuah kendaraan seperti mobil, sepeda motor, truk, atau sejenisnya.

Kira-kira, apa sih yang menjadi inti pokok dari sebuah kendaraan yang membuatnya dapat bekerja dengan baik? Yeps, sebuah mesin!.

Bayangkan Linux adalah sebuah mesin yang merupakan bagian pokok dari sebuah kendaraan. Tanpa mesin, kendaraan tidaklah dapat digunakan sebagaimana mestinya.

operating system analogy

Nah, pada kenyataannya, apakah kita bisa hanya mengendari sebuah mesin? Tentu saja tidak. Kita masih memerlukan komponen-komponen lain untuk dapat menjalankan sebuah kendaraan. Kita masih memerlukan roda, setir, gir, remp, dan banyak komponen lainnya yang terhubung satu sama lain dengan mesin.

Hal ini serupa dengan kenyataan bahwa, kernel tidaklah dapat digunakan secara langsung tanpa dikombinasikan dengan komponen-komponen lain. Komponen ini bisa berupa antarmuka CLI (terminal atau cmd) maupun GUI (yang kelak akan disebut dengan lingkungan desktop/window manager).

Sudah mendapat bayangan dasar soal ini?

Windows dan OS lain juga memiliki kernel

Ya, kernel bukanlah sesuatu yang eksklusif hanya ada pada Linux semata. Mungkin sebagaian dari kita lupa, namun Windows dan macOS serta sistem operasi lain juga memiliki kernel di dalamnya.

Sistem operasi Microsoft Windows dibangun dengan dasar kernel Windows NT. MacOS Apple didasarkan pada kernel XNU.

Bayangkan Bahwa Sistem Oprasi adalah Sebuah Kendaraan

Mari membayangkan kembali bahwa Microsoft merupakan perusahaan mobil yang membuat mobil serba guna (bernama sistem operasi Windows) yang sangat populer dan mendominasi pasar mobil. Mereka menggunakan mesin paten mereka sendiri yang tidak dapat digunakan orang lain. Tetapi ‘Mobil Microsoft’ ini tidak memberikan peluang untukmu sebagai pengguna untuk melakukan kustomisasi. Kamu tidak dapat memodifikasi mesin sendiri.

Sama halnya dengan ‘mobil Apple’. Mereka menawarkan mobil mewah yang tampak mengkilap dengan harga mahal. Jika Anda memiliki masalah, mereka memiliki tim servis berkelas premium di mana mereka mungkin hanya mengganti sparepart mobil (atau bahkan sekalian dengan mobilnya )alih-alih memperbaikinya.

Begitupun dengan Linux. Ingat, Linux hanyalah sebuah mesin (kernel). Tetapi ‘mesin Linux’ ini tidak dipatenkan dan karenanya siapa pun bebas untuk memodifikasi dan menggunakannya untuk membuat mobil (sistem operasi desktop), sepeda (sistem tertanam–embeded system–di mainan, TV, dll.), Truk (server), atau pesawat jet (superkomputer) di atasnya. Di dunia nyata, tentu tidak ada mesin seperti ini, tapi sekali lagi ini adalah analogi :“D.

kernel = mesin Kernel Linux = jenis mesin tertentu Sistem Operasi Desktop = mobil Sistem Operasi Server = truk-truk besar Embedded System = sepeda motor Lingkungan Desktop = badan kendaraan beserta interiornya (dashboard dll.) Tema dan Ikon = sisi artistik mobil yang meliputi warna cat, pelek dan fitur yang dapat dikustom lainnya. Aplikasi = aksesori yang Anda gunakan untuk tujuan tertentu (seperti sistem musik)

Mengapa ada begitu banyak OS/distro Linux? Mengapa beberapa terlihat mirip?

Pertanyaan ini sekarang setara dengan, mengapa di jalanan banyak sekali jenis-jenis mobil? Jawabannya tentu saja, karena ada beberapa produsen kendaraan yang menggunakan ‘mesin Linux’ dan masing-masing dari mereka memiliki banyak mobil dengan tipe yang berbeda dan untuk tujuan yang berbeda.

Karena ‘mesin Linux’ ini bebas untuk digunakan dan dimodifikasi, siapa pun dapat menggunakannya untuk membuat kendaraan di atasnya.

Inilah sebabnya mengapa Debian, Ubuntu, Fedora, SUSE, Manjaro dan banyak sistem operasi berbasis Linux lainnya (juga disebut distribusi Linux atau distro Linux) ada.

Sekarang mungkin kamu mulai menyadari bahwa sistem operasi Linux ini menawarkan banyak varian tapi sebagian terlihat mirip-mirip. Contoh konkret misalnya, tampilan baku dari Fedora dan Debian versi GNOME, keduanya terlihat persis.

Fedora GNOME vs Debian GNOME: Hampir Tidak Ada Perbedaan Visual

Komponen yang memberikan tampilan dan nuansa dalam OS Linux disebut lingkungan desktop. Dalam analogi di sini, kamu dapat menganggapnya sebagai kombinasi tubuh luar dan interior yang serasi. Inilah yang memberikan tampilan dan ciri khas untuk kendaraan, bukan?

Berdasarkan eksterior, kita dapat mengklasifikasikan mobil ke dalam kategori: sedan, SUV, hatchback, station wagon, convertible, minivan, van, mobil kompak, 4 × 4, dll.

Tetapi setiap ‘jenis mobil’ tidak eksklusif untuk satu perusahaan mobil. Ford menawarkan SUV, mobil kompak, van. dll, dan begitu juga perusahaan lain seperti General Motors atau Toyota.

Vehicles of the same type look similar even if they are from different automobile companies

Demikian pula, distribusi (OS Linux) seperti Fedora, Ubuntu, Debian, Manjaro, dll., Juga menawarkan berbagai varian dalam bentuk GNOME, KDE, Cinnamon, MATE dan lingkungan desktop lainnya.

SUV Ford mungkin terlihat mirip dengan SUV Toyota atau Renault. Versi GNOME Fedora mungkin terlihat mirip dengan versi GNOME Manjaro atau Debian.

Beberapa jenis mobil mengkonsumsi lebih banyak bahan bakar, beberapa lingkungan desktop membutuhkan lebih banyak RAM

Sebagian dari kita saya yakin telah memahami ‘kegunaan’ berbagai jenis mobil. Mobil compact baik untuk mengemudi di kota, van baik untuk perjalanan jauh dengan keluarga, 4 × 4 baik untuk petualangan di hutan dan medan kasar lainnya. Sebuah SUV mungkin terlihat bagus dan terasa nyaman untuk diduduki, tetapi ia mengkonsumsi lebih banyak bahan bakar daripada mobil compact yang mungkin tidak senyaman itu.

Demikian pula, lingkungan desktop (KDE, GNOME, MATE, Xfce dll) juga dibuat tujuan lain/khusus alih-alih hanya menyediakan tampilan untuk sistem operasi Linux Anda.

GNOME menyediakan desktop yang tampak modern, tetapi ia mengkonsumsi lebih banyak RAM dan karenanya mengharuskan komputer Anda memiliki lebih dari 4 GB RAM. Xfce di sisi lain mungkin terlihat tua / vintage tetapi dapat berjalan pada sistem dengan 1 GB RAM. (Pada bagain ini saya agak sangsi, karena Xfce sekarang sudah lebih berkembang, dan bahkan bisa lebih berat dibanding KDE).

Perbedaan antara lingkungan desktop bawaan distro dan yang kita pasang sendiri

Tidak dapat dipungkiri, ketika kamu telah memasang sebuah distro ada kemungkinan kamu merasa kurang puas dengan desktop yang dibawanya sehingga timbul keinginan untuk memasang desktop lainnya.

Jangan lupa bahwa Linux adalah dunia bebas. Kita bebas memodifikasi mesin sesuaikan dengan selera kita sendiri tentu saja dengan syarat kita memiliki pengetahuan/pengalaman tentang hal tersebut. Sama dengan ketika kita hendak melakukan kustom/modifikasi mobil.

Anggaplah seperti mengkustom sebuah mobil. Kita mungkin dapat memodifikasi Hundai i20 agar terlihat seperti Suzuki Swift Dzire. Tetapi tentu saja tidak akan sama persis rasanya dengan menggunakan Swift Dzire yang sesungguhnya.

Ketika kita berada di dalam i20 yang dimodifikasi agar terlihat seperti Swiftz Dzire, tentunya kita tidak memiliki pengalaman yang sama dengan menaiki Swift Dzire yang asli. Dasbornya berbeda, kursinya berbeda.

Hal yang sama berlaku untuk berpindah lingkungan desktop. Beberapa set aplikasi yang tersedia di Ubuntu misalnya, tidak tersedia di Linux Mint Cinnamon atau sebaliknya. Nah ketika kita agak “maksa” misalnya memasang Cinnamon di Ubuntu, maka adalah hal yang sangat wajar bila ada beberapa aplikasi yang akan tampil tidak semestinya layaknya ketika dijalankan di Linux Mint Cinnamon. Tapi bukan berarti ini tidak bisa diperbaiki, mirip dengan ketika melakukan modif mobil yang memerlukan effort lebih untuk memasang sparepart yang sebenarnya bukanlah bagian asli dari mobil tersebut atau mungkin malah milik kendaraan tipe lain.

Sistem operasi Linux juga berbeda dalam cara mereka menangani aplikasi

Kriteria utama lain yang membuat sistem operasi Linux berbeda satu sama lain adalah manajemen paket.

Manajemen paket pada dasarnya adalah cara kita untuk mendapatkan perangkat lunak baru dan pembaruan untuk sistem Anda. Soal pembaruan dan pemeliharaan sistem ini sepenuhnya adalah kebebasan dari pengembang distribusi Linux. Tiap-tiap distro Linux pada umumnya juga menyediakan sarana untuk memasang perangkat lunak baru di sistem Anda.

Beberapa sistem operasi Linux menyediakan semua versi aplikasi baru, segera setelah aplikasi terserbut dirilis, sementara beberapa lainnya membutuhkan waktu untuk mengujinya untuk memastikan aplikasi tersebut benar-benar layak untuk kamu pakai. Beberapa sistem Linux (seperti Ubuntu) menyediakan cara yang lebih mudah untuk menginstal perangkat lunak baru, sementara Anda mungkin merasa rumit pada yang lain (seperti Gentoo).

Tetap dengan analogi yang telah kita pakai, pertimbangkan untuk memasang perangkat lunak seperti menambahkan aksesori ke kendaraan Anda.

Misalkan kita harus menginstal sistem musik di mobil. Kita mungkin memiliki dua opsi di sini. Mobil yang dirancang sedemikian rupa sehingga kita cukup memasukkan pemutar musik, lalu stelah mendengar bunyi klik maka kita tahu bahwa sistem musik ini telah terpasang. Atau, mobil yang mungkin harus mendapatkan obeng dan kemudian pasang pemutar musik dengan sekrup untuk memasang sistem musik.

Kebanyakan orang lebih suka sistem pemasangan klik-klik-klik tanpa kerumitan. Beberapa orang mungkin mengambil masalah (dan obeng) ke tangan mereka sendiri.

Jika sebuah perusahaan mobil menyediakan ruang untuk memasang banyak aksesori dengan cara yang lebih praktis di mobil mereka, (mungkin) mereka akan lebih diminati karena praktis?

Inilah sebabnya mengapa distribusi Linux seperti Ubuntu memiliki lebih banyak peminat, karena mereka memiliki banyak koleksi perangkat lunak yang dapat dengan mudah dipasang dalam hitungan klik.

Kesimpulan

Sebelum artikel ini diakhiri, saya ingin menambahkan satu aspek lain yang bisa jadi pertimbangan untuk memilih distro Linux, yaitu aspek dukungan atau pusat layanan resmi. Sama seperti ketika memilih kendaraan, sebagian dari kita akan mempertimbangkan untuk memilih kendaraan yang cukup populer karena pasti akan sangat mudah menemukan tempat servis resmi, atau sesama pengguna yang cukup mudah ditemui untuk sekadar diajak sharing.

Hal yang sama berlaku untuk Linux juga. Untuk OS Linux populer seperti Ubuntu, Debian, openSUSE, atau yang lain, mereka memiliki forum resmi untuk memberikan dukungan pengguna lengkap dengan situs web dan forum lain yang menyediakan kiat pemecahan masalah untuk memperbaiki masalah yang mungkin kamu temui ketika sedanga “mengendarai” distro-distro tersebut.

Sekali lagi, saya tahu analogi dalam artikel ini bukan analogi yang sempurna, tetapi semoga membantu memahami hal-hal yang sekiranya rumit dengan sedikit lebih baik.

Jika kamu benar-benar baru di Linux, apakah artikel ini menjelaskan segalanya untukmu, atau apakah Anda lebih bingung dari sebelumnya?

Jika kamu sudah mengenal Linux, bagaimana caramu menjelaskannya kepada seseorang dari latar belakang non-teknis?

Saran dan umpan balik dipersilakan.

Tulisan ini merupakan terjemahan bebas dari postingan pada laman It’s FOSS yang berjudul “What is Linux and Why There are 100’s of Linux Distributions?” dan telah mendapat izin penerjemahan dari yang bersangkutan.

Mengapa Begitu Banyak Distro Linux?

https://raniaamina.id/mengapa-begitu-banyak-distro-linux/

Penulis

Rania Amina

Diposting pada

2020-05-27

Diperbarui pada

2020-05-27

Dilisensikan di bawah

CC BY-NC-SA 4.0

Komentar