Sudah sepekan berlalu semenjak Inkscape 1.0 secara resmi dirilis. Saya juga yakin sudah banyak yang mencobanya, baik melalui repositori resmi distro, kanal Flatpak, Snap, atau Appimage. Yang jelas, pascarilis versi “pecah telor” ini, banyak para pengguna Inkscape di sekitar saya yang terlihat kurang puas dengan rilis ini. Ada apakah gerangan?
Untuk sebagian orang memilih laptop dengan spesifik yang mumpuni untuk menuntaskan pelbagai pekerjaan adalah impian yang patut untuk diperjuangkan. Oleh karena itu, memilih perangkat-perangkat keluaran terbaru bisa jadi adalah opsi yang diplih oleh sebagian orang tersebut alih-alih membeli perangkat seken/bekas.
This is the second time I have participated in the GNOME.Asia Summit (hereinafter we call GNAS). Last year’s GNOME.Asia Summit was held together with openSUSE.Asia Summit and COSCUP in Taipei, while this year this cool event was held in Indonesia, precisely at Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) in Gresik, East Java, a small city not far from Surabaya (the capital of East Java).
openSUSE.Asia Summit 2019 (oSAS19) has been successfully held, congratulations to the organizers and everyone involved in the long process of this event, you are amazing! This post is my concise review about oSAS19. Long reviews may be available later in Bahasa Indonesia.
Baiklah, akhirnya saya menyempatkan juga untuk menulis semacam panduan ini dalam satu tulisan itu. Biasanya saya hanya menulis panduan semacam ini pada obrolan-obrolan di beberapa grup di Telegram. Repotnya, bila di kemudian hari ada yang minta tolong lagi untuk diajari silat aliran Git ini, mau tidak mau saya mesti menjelaskan ulang dan mem-forward obrolan-oborolan sebelumnya. Melelahkan. Okay, mari kita mulai. Silakan pasang kuda-kuda.
Tagar
Arsip